Kamis, 04 Juli 2013

JADIKAN EMAS MODAL USAHA DAN PENJAGA NILAI HARTA

Dalam perkembangan bisnis sekarang ini sangat membutuhkan yang namanya modal, baik itu untuk bisnis kecil maupun bisnis besar. Beberapa jenis bisnis perlu modal uang di depan, misal untuk keagenan/ distribusi produk yang mempersyaratkan kecukupan finansial tertentu. Selain itu, modal finansial hampir pasti diperlukan ketika bisnis perlu ekspansi atau inovasi utk memperbesar skalanya. Semisal menambah jumlah karyawan, pembelian mesin produksi, akuisisi perusahaan lain atau penambahan daya tampung gedung tempat bisnis beroperasi. Di titik ini pebisnis perlu injeksi dana. Untuk skala UKM, sumber modal jauh lebih fleksibel & luas sumbernya. Apa saja itu?
  1. Modal dari keluarga – biasanya ini soft loan tapi sebaiknya tetap harus disikapi dan diperlakukan secaraa professional, tertulis dan bagi hasil sesuai yang diperjanjikan
  2. Modal dari mitra terpercaya, bisa bank atau perorangan dengan konsep bagi hasil dan margin atau lainnya
  3. Injeksi modal dari publik, dengan terbitkan saham atau surat kepemilikan lainnya
Tapi diatas semua cara dapatkan suntikan modal finansial tersebut, modal terpenting adalah kepercayaan yang muncul karena reputasi pemilik usaha. Reputasi bisa dilihat dari apakah pemilik bisnis memiliki karakter QAHA (Qawiy Amin Hafidzh Aalim = Profesional–Amanah–Memiliki Managerial Skill–Berilmu/Inovatif). Dengan memilikinya, maka reputasi terbangun dan modal akan datang dengan sendirinya. Ketika reputasi terbangun, pemodal akan percaya kita bisa memberi manfaat utk modal yang mereka tanamkan
Jika semua cara mendapatkan modal di atas terlalu sulit karena hrs meyakinkan pemodal eksternal, pemilik usaha bisa juga melakukan self-funding, dengan cara memangkas net-income yang harusnya kita nikmati, ditanam kembali utk memperkuat bisnis
Cara lain adalah dengan menjual atau menggadai asset missal properti, mesin atau kendaraan,  asalkan tidak mengganggu aktivitas dan operasional bisnis. Atau cara yang paling mudah karena liquid, bisa dimanapun dan kapanpun, kenapa tidak gadai emas yang pebisnis miliki?
Syaratnya, berarti harus punya emas dulu utk bisa digadai. Bagaimana caranya? Ya sisihkan profit usaha utk bertahap beli atau menabung emas secara rutin dan disiplin.
Emas bisa digadaikan ke pegadaian, bank syariah atau multifinance. Sama sekali tidak susah, institusi-institusi ini berada menyebar hingga seluruh pelosok kota kecamatan. Proses mudah, datang saja, bawa emasnya. Dalam hitungan menit nasabah dapatkan pembiayaan dengan nilai taksir gadai emas bervariasi mulai 70%-75% dari nilai emas kita di pasaran sesuai kadar (% or karat). Kalikan gram. Jangka waktu gadai bervariasi, mulai 3 bulan sd 12 bulan.
Bandingkan dengan proses menjual asset lain, perlu waktu tak sebentar. Minimal tak mungkin selesai cair dan pebisnis dapatkan dana.  Atau bayangkan kita melakukan pengajuan kredit mikro/UKM, bisa berbulan-bulan. Peluang bisnis keburu lewat. Momentumnya pergi
Setelah modal tambahan atau bisnis kita berkembang, kemudian mendapatkan hasil, emas yang tergadai bisa kita tebus. Emasnya kembali, bisnis membesar. Ketika menebus kita hanya perlu membayar sejumlah pinjaman bank ketika di awal gadai, ditambah biaya titip per gram emas kita, yang biasanya dinyatakan dalam persentase atau nominal Rp, antara Rp10.000 s.d 15.000 per gram. Seandainya bisnis rugi, minimal kita tak kehilangan apapun kecuali yang kita gadai. Tidak ada hutang tambahan yang mengejar-ngejar kita setiap waktu.
Dalam prosesnya, ketika emas dalam keadaan tersimpan dan tak diperlukan untuk mendapatkan modal dengan cara dijual atau digadai, nilai emas naik mengalahkan inflasi. Oleh sebab itu emas sangat cocok untuk aset penopang dan sebagai tabungan para pebisnis. Bandingkan nilai emas yang naik rata-rata 10-20% dengan, misalnya, Deposito yang maksimal naik 7%.
Emas menjaga nilai harta pebisnis. Emas juga liquid untuk modal tambahan pebisnis, bisa dicairkan kapan saja saat dibutuhkan. Silahkan dicoba dan semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar